简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoReutersImage caption Suami Rabi, Yacoub, mengatakan dia yakin pelaku pelemparan batu it
Hak atas fotoReutersImage caption Suami Rabi, Yacoub, mengatakan dia yakin pelaku pelemparan batu itu lebih dari satu orang dan dia berharap mereka diadili.
Pengadilan Israel mendakwa seorang siswa sekolah agama Yahudi berusia 16 tahun dalam kasus terbunuhnya seorang perempuan Palestina akibat lemparan batu.
Aisha Rabi, ibu delapan anak yang berusia 47 tahun, sedang naik mobil yang disopiri suaminya di dekat kota Nablus, di Tepi Barat yang diduduki Israel, menjadi sasaran apa yang disebut jaksa sebagai serangan teror yang dimotivasi kebencian terhadap orang Arab.
Israel marah setelah Airbnb melarang penyewaan akomodasi di Tepi Barat
Israel kembali bangun rumah-rumah bagi warga Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat
Seorang warga Israel tewas ditikam di Tepi Barat
Terdakwa melemparkan batu seberat dua kilogram dari atas bukit dan melukai kepala Rabi setelah sebelumnya menghancurkan kaca depan mobil mereka.
Siswa berlatar Yahudi, yang tidak disebutkan namanya, telah menyangkal semua tuduhan jaksa tetapi tetap ditahan.
Empat teman sekelasnya di sekolah seminari Pri Haaretz di wilayah permukiman Rehelim, ditahan pada akhir Desember hingga awal Januari, tetapi mereka kemudian dibebaskan dengan status tahanan rumah.
Akibat luka yang dideritanya, suaminya sempat membawanya ke klinik terdekat, tetapi dia kemudian dinyatakan meninggal tidak lama setelahnya.
Menurut dakwaan jaksa penuntut Israel, pria 16 tahun yang didakwa pasal pembunuhan, melemparkan batu ke arah mobil yang ditumpangi Rabi dari puncak bukit terdekat "karena motif ideologis rasisme dan permusuhan terhadap orang Arab".
Ditemukan DNA pelaku pada batu
Media Israel melaporkan, Rabu lalu, majelis hakim mengungkapkan bahwa DNA siswa itu ditemukan di atas batu yang dilemparkan ke arah Rabi.
Namun demikian, pengacara siswa tersebut, Amir Bracha, mengatakan dia meragukan bukti DNA tersebut.
Adapun orang tua siswa itu menggambarkan dakwaan jaksa "tidak adil" dan mengatakan dia yakin putranya akan dibebaskan.
'Pelakunya lebih dari satu orang'
Suami Rabi, Yacoub, mengatakan dia yakin pelaku pelemparan batu itu lebih dari satu orang dan dia berharap mereka diadili.
"Ketika mereka melempar mobil kami dengan batu, ada lebih dari empat orang," katanya kepada kantor berita AFP. "Saya ingin semua yang membunuh istri saya diadili di pengadilan internasional."
Serangan terhadap mobil yang ditumpangi Rabi terjadi beberapa hari setelah seorang pria Palestina bersenjata membunuh dua warga Israel di Zona Industri Barkan di kawasan utaran Tepi Barat.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.