简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoJulia Alazka/BBC News IndonesiaImage caption Terpidana seumur hidup, Aqil Mochtar taat
Hak atas fotoJulia Alazka/BBC News IndonesiaImage caption Terpidana seumur hidup, Aqil Mochtar taat aturan dengan mengantri saat memasuk TPS 75 Lapas Sukamiskin. Ia juga sempat menunjukkan kelingking ungunya kepada wartawan usai mencoblos.
Sejumlah terpidana korupsi, seperti mantan Ketua DPR Setya Novanto, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Aqil Muchtar, telah menyalurkan suaranya dalam Pemilu 2019 di Lapas Sukamiskin, Bandung, Rabu (17/04).
Kepala Lapas Sukamiskin, Tejo Herwanto, menyebutkan, terdapat 480 narapidana yang memiliki hak pilih, namun 15 di antara mereka memiliki masalah administrasi, yakni nomor induk kependudukannya tidak terdaftar di Disdukcapil.
Pemilu 2019: Bersejarah, pemilihan presiden dan legislatif untuk pertama kalinya digelar serentak
Belum terima kertas suara, lebih dari 300 TPS di Kota Jayapura menunda pemilu
Pemilu 2019: Dengan pesawat Hercules hingga gerobak sapi, surat suara tiba di tempat-tempat terpencil
Menyoal napi tipikor yang kehilangan hak politiknya, seperti Setya Novanto, Aqil Mochtar, dan Luthfi Hasan Ishaaq, Tejo mengatakan, mereka hanya kehilangan hak dipilih, bukan memilih.
“Jadi ada putusan hakim dicabut hak politik, tapi bunyinya itu bukan memilih, tapi tidak boleh dalam kurun waktu tertentu. Setelah lepas dia tidak boleh dipilih dalam jabatan, misalnya politik dan lain sebagainya” ujar Tejo menegaskan, seperti dilaporkan wartawan di Bandung, Julia Alazka, untuk BBC News Indonesia.
Sekitar pukul 08:00 WIB, terpidana kasus korupsi e-ktp, Setya Novanto menyalurkan hak pilihnya di TPS 75 Lapas Sukamiskin, tempat ia menjalani hukuman penjara selama 15 tahun.
Hak atas fotoJulia Alazka/BBC News IndonesiaImage caption Terpidana kasus korupsi penyalahgunaan dana operasional menteri, Jero Wacik terlihat menyalurkan hak pilihnya di TPS 75 Lapas Sukamiskin.
Setnov mengenakan kemeja hitam dan langsung mencoblos tanpa melalui antrean. Ia menebar senyum ke petugas, namun mengabaikan panggilan wartawan.
Selain Setnov, tampak terpidana korupsi eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Aqil Muchtar, Tubagus Chaeri Wardhana (Wawan), OC Kaligis, Fahmi Dharmawansyah, dan Jero Wacik menyalurkan hak pilihnya di TPS yang sama.
Tidak seperti Setnov, terpidana seumur hidup, Aqil Mochtar taat aturan dengan mengantre saat memasuki TPS 75 Lapas Sukamiskin. Ia juga sempat menunjukkan kelingking ungunya kepada wartawan usai mencoblos.
Terpidana kasus korupsi penyalahgunaan dana operasional menteri, Jero Wacik, terlihat menyalurkan hak pilihnya di TPS 75 Lapas Sukamiskin.
Politisi Demokrat ini tersenyum ramah pada wartawan.
Hak atas fotoJulia Alazka/BBC News IndonesiaImage caption Setnov mengenakan kemeja hitam dan langsung mencoblos tanpa melalui antrian. Ia menebar senyum ke petugas, namun mengabaikan panggilan wartawan.
Terpidana sejumlah kasus korupsi, Tubagus Chaeri Wardhana (Wawan) juga terlihat mengantri saat masuk ke TPS 75 Lapas Sukamiskin.
Adik mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah ini mengenakan Polo shirt warna putih.
Hingga pukul 11:00, narapidana tipikor yang terlihat telah menyalurkan hak pilihnya adalah Setya Novanto, Aqil Mochtar, Tubagus Chaeri Wardhana, Annas Maamun, Jero Wacik, Dada Rosada, Irman Gusman, OC Kaligis, Fahmi Darmawansyah, Lutfi Hasan Ishaaq, Edi Siswadi, Gatot Pujo Nugroho, dan Yudi Widiana.
Sementara yang belum terlihat mencoblos adalah Zumi Zola, Djoko Susilo, Anas Urbaningrum, dan Ahmad Fathonah.
Seribu napi di LP Cipinang salurkan suara
Sejumlah tahanan Rutan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, antusias mengikuti pemilihan umum (17/04) yang digelar di tujuh TPS di dalam rutan tersebut.
Dengan baju tahanan berwarna biru, mereka berbaris di depan TPS menanti saat mereka dapat memberikan suara.
Hak atas fotoBBC News IndonesiaImage caption Sejumlah tahanan Rutan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, antusias mengikuti pemilihan umum (17/04) yang digelar di tujuh TPS di dalam rutan tersebut.
Seorang tahanan, Freddy, mengatakan dia senang bisa mengikuti pemilu dan sudah memiliki calon presiden idaman.
“Pilihannya rahasia. Pastinya (harapannya) Indonesia lebih baik kedepannya,” kata Freddy kepada wartawan BBC News Indonesia, Callistasia Wijaya.
Tahanan lain, Suryadi, mengatakan hal serupa.
“Harapannya pemimpin yang terpilih yang bijaksana,” katanya.
Hak atas fotoBBC News IndonesiaImage caption “Pilihannya rahasia. Pastinya (harapannya) Indonesia lebih baik kedepannya,” kata Freddy kepada wartawan BBC News Indonesia, Callistasia Wijaya.
Komisioner KPU RI Arief Budiman mengatakan terdapat 1.110 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari total 4.300 penghuni rutan tersebut.
Ia mengatakan sebelumnya KPU sudah melaksanakan sosialisasi pemilu ke penghuni rutan tersebut, termasuk terkait calon-calon legislatif.
“Tiap calon dipresentasikan, kan pemilih juga ada ada fotonya. Mereka kan dari wilayah-wilayah, misalnya dari Jakarta timur ada, pasti mereka punya yang dikenalnya di Jakarta timur. Jakarta Selatan juga,” ujar Arief.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.