简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoNT PARKS AND WILDLIFEImage caption Para ahli mengatakan mata ketiga ular itu, di atas k
Hak atas fotoNT PARKS AND WILDLIFEImage caption Para ahli mengatakan mata ketiga ular itu, di atas kepalanya, tampaknya merupakan mutasi alami.
Otoritas penangggungjawab kehidupan satwa liar telah membagikan foto ular bermata tiga yang ditemukan di ruas jalan raya di Northern Australia.
Kantor Dinas Taman Nasional dan satwa liar di wilayah Northern Australia menggambarkan penemuan itu, yang disebarkan secara meluas di media online, penuh “keganjilan”.
Dijuluki Monty Python, bayi ular piton mati hanya beberapa pekan setelah ditemukan pada Maret lalu.
Ular piton lebih dari lima meter dan sedang hamil tua tertangkap di AS
Mengapa ular piton di Indonesia bisa menelan manusia secara utuh?
Ular batalkan penerbangan Emirates ke Dubai
Para ahli mengatakan mata ketiga ular itu, di atas kepalanya, tampaknya merupakan mutasi alami.
Petugas yang sedang melakukan patroli menemukan ular itu di dekat kota Humpty Doo, sekitar 40km di tenggara Kota Darwin.
Reptil sepanjang 15cm itu berjuang keras untuk mendapatkan makanan, karena kelainan bentuknya, kata pejabat terkait kepada BBC.
Kasus 'alami'
Otoritas terkait di Australia mengatakan pemindaian sinar-X menunjukkan bahwa ular itu tidak memiliki dua kepala yang terbentuk secara bersamaan.
Hak atas fotoNT PARKS AND WILDLIFEImage caption Petugas yang sedang melakukan patroli menemukan ular itu di dekat kota Humpty Doo, sekitar 40km di tenggara Kota Darwin.
“Alih-alih demikian, itu tampaknya satu tengkorak dengan rongga mata tambahan dan tiga mata yang berfungsi,” demikian keterangan mereka di Facebook.
Pakar ular Prof Bryan Fry mengatakan mutasi adalah bagian alami dari evolusi.
“Setiap bayi memiliki semacam mutasi - yang satu ini sangat kotor dan cacat,” kata Prof Fry dari Universitas Queensland.
“Saya belum pernah melihat ular bermata tiga sebelumnya, tapi kami memiliki ular kobra berkepala dua di lab kami - itu hanya jenis mutasi yang berbeda seperti yang kita lihat dari adanya kembar siam.”
Dia menduga mata ketiga ular tersebut kemungkinan adalah “kembaran terakhir yang terserap”.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.