USD/JPY Hentikan Penurunan Dua Hari Berturut-Turut

• USD/JPY kembali ke tertinggi intraday karena pada saat pembukaan pasar Tokyo yang mendukung pembeli Greenback.

• Perdagangan Treasury AS pulih setelah libur panjang di akhir pekan, pelemahan awal memancing kenaikan dolar AS.

• Ketidakpastian atas stimulus Amerika, perselisihan AS-Tiongkok, dan masalah COVID-19 adalah katalis terbaru.

• Uang Beredar Jepang meningkat di bulan September dari 8,1% menjadi 9,0% YoY.

USD/JPY turun dari tertinggi intraday yang baru-baru ini dicatat di 105,40 ke 105,35 saat jam awal pembukaan pasa Tokyo pada hari ini (selasa, 13/10). Sementara dimulainya kembali perdagangan treasury AS, setelah libur kemarin, awalnya menyoroti suasana risk-off, pedagang tampaknya menganalisis ulang katalis pada saat berita ini ditulis.

Imbal hasil Treasury AS 10-tahun merosot ke 0,75% ...

Baik itu tantangan terhadap stimulus virus corona AS (COVID-19) atau ketidaksukaan Tiongkok terhadap penjualan senjata Amerika ke Taiwan, belum lagi kesengsaraan virus, semuanya mendukung gelombang penghindaran risiko karena obligasi Amerika kembali diperdagangkan pada hari Selasa. Di sisi lain, harapan vaksin dan berita bahwa hasil uji COVID-19 Presiden AS Donald Trump negatif menenangkan para penjual.

Berbicara tentang data, Uang Beredar di Jepang bulan September meningkat ke 9,0% MoM dari 8,6% sebelumnya dan perkiraan 8,1%. Pada hari Senin, Bloomberg melaporkan analisis yang mengutip ancaman terhadap lingkungan pasar yang berasal dari pelonggaran moneter BOJ yang berlebihan. Penelitian tersebut mengutip kesengsaraan pasar pada saat bank sentral Jepang yang secara bertahap akan membalikkan tindakan tersebut.

Dengan latar belakang ini, imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun dua basis poin (bps) menjadi 0,75% sedangkan Kontrak berjangka S&P 500 turun 0,35% pada saat berita ini ditulis. Selanjutnya, Nikkei 225 Jepang dalam intraday turun 0,10% sedangkan saham di Australia dan Selandia Baru sedikit naik.

Penurunan dalam obligasi dan saham mendorong pedagang membeli dolar AS, yang pada gilirannya membantu indeks dolar AS (DXY) meningkat 0,11%, di 93,14 sejauh ini.

Selanjutnya, kurangnya data utama, kecuali data perdagangan Tiongkok, dapat membuat pedagang pasangan ini tetap fokus pada faktor risiko untuk arah jangka pendek. Dengan demikian, katalis yang akan mempengaruhi adalah pembaruan bantuan fiskal AS dan berita virus corona serta ketegangan Tiongkok-Amerika.

Analisis teknis

Meskipun pasangan ini memantul, SMA 21-hari dan garis support sebelumnya dari 21 September, masing-masing di sekitar 105,40 dan 105,70, akan menantang pembeli USD/JPY jangka pendek.

Level Teknis USD/JPY