GBP/USD Turun Ke Terendah Satu Minggu, Di Bawah 1,3000 Di tengah Menonjolnya Permintaan USD

• GBP/USD berada di bawah beberapa tekanan jual baru pada hari Rabu dan meraih terendah baru mingguan.

• Kegelisahan di seputar virus corona mendorong arus haven menuju greenback dan memberikan tekanan berat pada GBP/USD.

• Ketidakpastian terkait Brexit berdampak pada pound Inggris dan lebih jauh menambah bias jual.

Pasangan GBP/USD menyaksikan beberapa aksi jual berat selama awal sesi Eropa dan tergelincir di bawah level psikologis utama 1,3000, meraih terendah baru mingguan dalam satu jam terakhir.

Pasangan ini melanjutkan kesulitannya untuk mendapatkan traksi yang signifikan dan dibatasi oleh kombinasi faktor-faktor. Kebuntuan di seputar masalah akses masa depan armada penangkap ikan UE ke perairan Inggris telah mengurangi prospek terobosan langsung dalam pembicaraan Brexit. Hal itu, pada gilirannya, berdampak pada pound Inggris.

Di sisi lain, dolar AS mendorong beberapa arus haven yang agresif di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar di seputar laju pertumbuhan yang mengkhawatirkan dalam kasus virus corona di AS dan Eropa. Investor tampaknya khawatir bahwa lockdown baru untuk mengekang gelombang kedua infeksi COVID-19 dapat merugikan ekonomi global yang sudah rapuh.

Selain itu, kekecewaan atas stimulus fiskal AS babak berikutnya dan ketidakpastian politik AS menekan sentimen risiko global. Itu terbukti dari penurunan tajam di ekuitas futures AS, yang memaksa investor untuk berlindung di aset-aset safe-haven tradisional dan memberikan dorongan tambahan kepada greenback.

Dengan penurunan terbaru, pasangan GBP/USD sekarang tampaknya telah menemukan penerimaan di bawah SMA 200-jam dan tampaknya rentan untuk meluncur lebih jauh. Oleh karena itu, beberapa tindak lanjut pelemahan menuju support menengah di dekat level horizontal 1,2945, kemudian 1,2900, terlihat mungkin di tengah tidak adanya rilis data ekonomi penggerak pasar yang relevan.

level-level teknis GBP/USD